Friday, 27 October 2023 07:09 WIB | OIL |MinyakMinyak WTIMinyak MentahMinyak Brent

Minyak menuju penurunan mingguan karena penurunan di pasar keuangan dan penguatan dolar yang melebihi kekhawatiran perang Israel-Hamas akan meningkat dan membahayakan pasokan dari Timur Tengah.

Minyak West Texas Intermediate naik tipis pada hari Jumat (27/10) mendekati $84 per barel, tetapi turun sekitar 6% untuk minggu ini. Minyak acuan global Brent diperdagangkan mendekati $88. Menteri Luar Negeri Iran mengatakan bahwa AS tidak akan luput dari dampak jika konflik semakin meluas, setelah Washington mengatakan bahwa Teheran pada akhirnya harus disalahkan atas serentetan serangan pesawat tak berawak terhadap pasukan Amerika. Israel menyatakan telah membunuh wakil kepala intelijen Hamas.

Premi minyak berjangka akibat perang Timur Tengah menutupi kemerosotan harga barel fisik, sehingga menunjukkan bahwa permintaan sedang melemah. Pasar saham global juga melemah, sementara nilai dolar mendekati level tertinggi sejak bulan November, sehingga meningkatkan harga komoditas bagi sebagian besar pembeli.

Harga minyak telah terguncang sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Awalnya melonjak karena kekhawatiran akan konflik yang lebih luas, namun kemudian berkurang karena perang masih terkendali. Namun, indikasi bahwa Israel akan melanjutkan invasi darat ke Gaza dapat menyebabkan lebih banyak gejolak di wilayah yang menyumbang sekitar sepertiga pasokan minyak mentah dunia.

Minyak WTI untuk pengiriman Desember naik 0,6% menjadi $83,69 per barel pada pukul 7:56 pagi waktu Singapura. Minyak Brent untuk penyelesaian bulan Desember ditutup 2,4% lebih rendah pada $87,93 per barel pada hari Kamis. (Tgh)

Sumber: Bloomberg