Wednesday, 1 November 2023 10:33 WIB | OIL |MinyakOil,

Minyak menguat setelah merosot dalam dua hari pertama minggu ini, karena perang Israel-Hamas yang masih berlangsung menyebabkan perhatian beralih ke permintaan global.

Patokan global Brent diperdagangkan di atas $85 per barel, mendekati harga sebelum serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, sementara West Texas Intermediate mendekati $81. Pasukan Israel terus bergerak secara bertahap ke Jalur Gaza, dan pihak militer melaporkan adanya korban pertama sejak dimulainya serangan darat.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan kembali ke Israel pada hari Jumat dan singgah di wilayah tersebut sebagai bagian dari upaya diplomatik yang sejauh ini telah membantu menghentikan penyebaran konflik di Timur Tengah.

Jauh dari perang, terdapat bukti bahwa prospek permintaan sedang goyah, dengan baik Brent maupun WTI membukukan penurunan bulanan pertama mereka sejak bulan Mei. Data manufaktur di Tiongkok, importir minyak terbesar di dunia, kembali mengalami kontraksi pada bulan Oktober, sementara BP Plc mengatakan pasar bensin dan solar global mengalami kelebihan pasokan.

Brent telah menghentikan kenaikannya selama empat bulan berturut-turut dan berakhir lebih rendah lebih dari 8% pada bulan Oktober, karena kekhawatiran permintaan membayangi konflik Israel-Hamas. Kekhawatiran akan gangguan pasokan atau transportasi di wilayah yang merupakan sumber sekitar sepertiga minyak mentah dunia telah mereda karena perang masih terkendali.

Minyak mentah Brent untuk penyelesaian bulan Januari naik 0,5% menjadi $85,43 per barel pada pukul 11:24 pagi waktu Singapura. Minyak mentah WTI untuk pengiriman Desember naik 0,4% menjadi $81,31 per barel. (Arl)

Sumber : Bloomberg