Wednesday, 13 December 2023 09:32 WIB | OIL |MinyakWTIBrent
Harga minyak melanjutkan penurunannya di perdagangan Asia pada hari Rabu (13/12), mencapai posisi terendah dalam lima bulan karena para pedagang melakukan aktivitas menjelang pertemuan terakhir Federal Reserve untuk tahun ini, sementara tanda-tanda penurunan persediaan minyak AS tidak memberikan banyak dukungan.
Kekhawatiran atas permintaan yang lebih lemah, pasokan yang lebih longgar, dan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama memicu penurunan tajam harga minyak pada minggu ini, karena pasar masih menolak minyak mentah setelah penurunan produksi yang mengecewakan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) pada tahun 2024.
Produksi AS yang mencapai rekor tertinggi dan meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan permintaan Tiongkok juga membebani harga minyak, begitu pula ketidakpastian sebelum adanya sinyal lebih lanjut mengenai kebijakan moneter dari The Fed.
Minyak mentah berjangka Brent yang berakhir pada bulan Februari turun 0,2% menjadi $73,09 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 0,2% menjadi $68,71 per barel pada pukul 20:37 ET (01:37 GMT). Kedua kontrak tersebut berada pada level terlemahnya sejak Juli.
Prospek harga minyak yang mengecewakan dari Badan Informasi Energi (EIA) juga membebani, karena EIA memangkas perkiraan Brent tahun 2024 sebesar $10 per barel menjadi $83 per barel. (knc)
Sumber : Investing.com