Thursday, 15 February 2024 09:33 WIB | EUR/USD | EuroUSDEUR/USD

Pasangan EUR/USD melayang di sekitar 1,0730 selama sesi Asia pada hari Kamis (15/2), mencoba melanjutkan kenaikannya untuk hari kedua berturut-turut. Tekanan ke bawah terhadap pasangan EUR/USD dapat dikaitkan dengan melemahnya Dolar AS (USD). Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan di dekat 104,70 setelah penurunan hari sebelumnya karena imbal hasil Treasury AS yang lebih rendah.

Imbal hasil Treasury AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun melemah, dengan imbal hasil obligasi 2 tahun sebesar 4,56% dan imbal hasil obligasi 10 tahun sebesar 4,23%. Hal ini menandakan perubahan penting dalam sentimen pasar, dengan ekspektasi tidak adanya penyesuaian suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) pada pertemuan bulan Maret mendatang yang melonjak hingga hampir 90%.

Menurut FedWatch Tool, investor kini memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 37% pada bulan Mei, dengan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) meningkat menjadi sekitar 53% pada bulan Mei.

Di sisi lain, Euro (EUR) mengalami kesulitan pada hari Rabu setelah rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Zona Euro yang disesuaikan secara musiman, yang memenuhi ekspektasi pasar untuk kuartal keempat.

Produk Domestik Bruto (PDB) awal Zona Euro tetap stabil di 0,1% tahun-ke-tahun, sejalan dengan perkiraan pasar. Dari kuartal ke kuartal, angka tersebut tetap tidak berubah di 0,0%, konsisten dengan angka kuartal sebelumnya.

Selain itu, Wakil Presiden ECB Luis de Guindos menyoroti tekanan upah yang terus-menerus pada tingkat yang tinggi, yang menunjukkan bahwa data yang tersedia belum cukup untuk memastikan penurunan tekanan tersebut.

Pelaku pasar kemungkinan besar menunggu pidato Christine Lagarde, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), pada hari Kamis. Data Penjualan Ritel dan Klaim Pengangguran Awal akan dipantau secara ketat dalam kalender ekonomi Amerika Serikat. (Arl)

Sumber : Fxstreet