Harga minyak melemah pada hari Rabu (20/3), karena penguatan dolar membatasi selera investor sementara para pedagang mengambil sejumlah dana setelah indeks menguat ke level tertinggi multibulan di sesi sebelumnya.
Minyak mentah berjangka Brent untuk bulan Mei turun 28 sen, atau 0,3%, menjadi $87,10 per barel pada 0711 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS untuk pengiriman April, yang berakhir pada penyelesaian hari Rabu, turun 47 sen, atau 0,6%, menjadi $83,00 per barel. Kontrak WTI bulan Mei yang lebih aktif berada pada $82,41 per barel, turun 32 sen.
Dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain, sehingga mengurangi permintaan.
Sementara para pedagang menantikan pengumuman suku bunga Federal Reserve pada hari Rabu untuk mencari tanda-tanda jalur suku bunganya untuk sisa tahun ini.
Baik Brent dan WTI menetap di level tertinggi sejak akhir Oktober di sesi sebelumnya karena para pelaku pasar menilai dampak terhadap pasokan minyak mentah dan minyak bumi dari serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang-kilang Rusia.
American Petroleum Institute melaporkan stok minyak mentah dan bensin AS turun pekan lalu, sementara persediaan sulingan meningkat, menurut sumber. Jajak pendapat Reuters terhadap para analis memperkirakan stok akan naik sekitar 10.000 barel pada pekan lalu.(yds)
Sumber: Reuters