Ketegangan global memuncak setelah Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap salah satu situs nuklir utama Iran pada Minggu malam. Dunia kini menanti respons balasan dari Teheran, yang dalam beberapa jam terakhir telah mengadakan sidang darurat Dewan Keamanan Nasional. Serangan ini dilakukan setelah adanya dugaan aktivitas pengayaan uranium yang dinilai “mengancam keamanan internasional” oleh Washington. Situasi ini memicu kekhawatiran global akan eskalasi besar-besaran di kawasan Timur Tengah.
Sebagai dampaknya, harga Emas dunia melonjak tajam pada pembukaan Pasar hari Senin, 23 Juni 2025. Harga spot gold naik lebih dari 0.54% dan sempat menyentuh $3.386 per troy ounce. Para investor global berlindung pada aset safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik, sementara indeks Dolar AS stabil.
Dalam pidato resmi yang disiarkan dari Gedung Putih, mantan Presiden Donald Trump yang saat ini mencalonkan diri kembali dalam Pilpres 2026 mengeluarkan pernyataan keras terhadap Iran. “Kepada rezim Teheran: Amerika tidak akan tinggal diam saat keselamatan dunia terancam. Serangan ini adalah pesan bahwa kami siap bertindak jika garis merah dilanggar,” ujar Trump. Ia juga menyerukan negara-negara G7 dan sekutu Arab untuk “bersatu melawan provokasi Iran.”
Sementara dunia menahan napas menunggu langkah balasan Iran, Pasar keuangan global memasuki fase volatil. Bursa Asia dibuka melemah, dan Minyak juga melonjak akibat kekhawatiran terganggunya jalur suplai di kawasan Teluk. Analis memperkirakan jika Iran melakukan serangan balasan besar atau bahkan menutup Selat Hormuz, Emas bisa menembus $2.450 dalam waktu dekat. Ketidakpastian geopolitik kini menjadi faktor utama penggerak Pasar awal pekan ini.(ayu)
Source: News Maker