Yen Jepang bergerak stabil di sekitar 144,3 per Dolar AS pada Jumat (28/6), mendekati level tertinggi dua minggu. Kestabilan ini terjadi karena Dolar AS melemah, seiring dengan meningkatnya ekspektasi Pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga lebih dalam tahun ini. Ekspektasi ini muncul setelah laporan bahwa Presiden Donald Trump kemungkinan akan mengumumkan calon pengganti Ketua The Fed Jerome Powell paling cepat pada September atau Oktober, yang bisa membawa arah kebijakan moneter ke jalur yang lebih longgar (dovish).
Powell sendiri dalam kesaksian di Kongres mengisyaratkan bahwa pelonggaran moneter masih menjadi opsi utama, kecuali ada risiko inflasi akibat Tarif yang meningkat. Di saat yang sama, Gedung Putih juga memberi sinyal bahwa batas waktu Tarif baru tidak mendesak, meredakan kekhawatiran Pasar terhadap konflik dagang jangka panjang antara AS dan mitra dagangnya.
Dari sisi domestik, investor di Jepang juga mencerna data terbaru yang menunjukkan inflasi inti Tokyo melambat pada Juni, meskipun masih jauh di atas target Bank of Japan (BOJ) sebesar 2%. Hal ini memperkuat spekulasi bahwa BOJ mungkin akan menaikkan suku bunga lebih lanjut, mendukung Penguatan yen dalam jangka menengah
Sumber: (ayu-newsmaker)