Dolar mengawali kuartal terakhir tahun ini dengan positif pada hari Senin (2/10) karena prospek suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama memberikan dukungan yang kuat, mendorong yen ke level terendah dalam 11 bulan.
Pergerakan mata uang melemah di awal perdagangan Asia, dengan sebagian wilayah Australia libur dan Tiongkok libur menuju Pekan Emas, meskipun para analis mengatakan penutupan pemerintah AS dapat memberikan sedikit kelegaan bagi pasar.
Yen merosot ke level terendah dalam 11 bulan di 149,74 per dolar, karena mata uang Jepang melanjutkan penurunan perlahan namun stabil menuju angka 150, tingkat yang oleh sebagian orang dilihat sebagai batas yang akan mendorong otoritas Jepang untuk melakukan intervensi di pasar mata uang seperti yang mereka lakukan tahun lalu.
Ringkasan opini pada pertemuan BOJ bulan September pada hari Senin menunjukkan para pembuat kebijakan membahas berbagai faktor yang harus dipertimbangkan ketika keluar dari kebijakan ultra-longgar.
Di pasar mata uang yang lebih luas, euro melemah 0,07% menjadi $1,0565, setelah mengakhiri kuartal sebelumnya dengan penurunan 3%, yang merupakan kinerja terburuk dalam setahun.
Sterling terakhir melemah 0,13% pada $1,2188, setelah mengalami penurunan serupa hampir 4% terhadap dolar pada kuartal ketiga.
Namun, indeks dolar AS tidak terlalu jauh dari level tertingginya dalam 10 bulan terakhir dan terakhir berada di 106,24, setelah mencatat kinerja kuartalan terbaiknya dalam satu tahun pada bulan lalu berkat retorika Federal Reserve yang terus-menerus hawkish.
Di tempat lain, dolar Australia turun 0,07% menjadi $0,64305, sedangkan kiwi melemah 0,1% menjadi $0,59925. (knc)
Sumber : Reuters