Wednesday, 18 October 2023 15:31 WIB | US DOLLAR |DOLLAREUR/USDUSD/JPY,AUD/USD,
Data pertumbuhan Tiongkok yang lebih baik dari perkiraan pada hari Rabu (18/10) mendorong mata uang Asia, mendorong yuan ke level tertinggi dalam satu minggu dan melemahkan dolar AS.
Namun, ledakan di sebuah rumah sakit di Gaza membuat pergerakan tidak terlalu besar dan para pedagang khawatir akan kemungkinan konflik yang semakin meluas. Presiden AS Joe Biden dijadwalkan mengunjungi Israel pada hari Rabu.
Data resmi menunjukkan perekonomian Tiongkok tumbuh 1,3% pada kuartal ketiga, meningkat dari 0,5% pada kuartal sebelumnya dan melampaui perkiraan pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 1%. Output industri meningkat dan pengangguran menurun.
Yuan Tiongkok mencapai level tertinggi dalam satu minggu di 7,2905 per dolar, namun kemudian turun ke 7,312. Dolar Australia yang sensitif terhadap Tiongkok, terakhir naik 0,24% pada $0,6381, sedangkan dolar Selandia Baru 0,18% lebih tinggi pada $0,5907.
Indeks dolar sedikit lebih rendah pada 106,19. Indeks tersebut, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,53% pada hari Selasa tetapi masih di bawah level tertinggi 11 bulan di 107,34 yang dicapai minggu lalu.
Euro stabil di $1,0571, sementara sterling naik 0,1% di $1,2194 setelah data menunjukkan inflasi Inggris gagal turun seperti yang diperkirakan pada bulan September.
Shekel Israel berada pada sisi yang lebih lemah yaitu 4 terhadap dolar, sekitar level terendah sejak 2015.
Sejak pertengahan Juli, imbal hasil Treasury 10-tahun yang menjadi acuan telah naik sekitar 100 basis poin dan indeks dolar telah melonjak sekitar 7% karena perekonomian AS tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.
Pada hari Selasa, imbal hasil AS melonjak setelah data menunjukkan penjualan ritel meningkat dengan kuat, yang telah membantu dolar menambah tekanan pada yen Jepang, di mana kebijakan moneter yang sangat longgar menekan imbal hasil obligasi.
Yen terakhir naik tipis di 149,69 terhadap dolar. Bank of Japan (BoJ) pada hari Rabu secara tak terduga mengumumkan pembelian obligasi senilai $2 miliar untuk menjaga tekanan pada imbal hasil. (knc)
Sumber : Reuters