Wednesday, 29 November 2023 09:25 WIB | OIL |Minyak WTIMinyak MentahMinyak Brent

Harga minyak naik di perdagangan Asia pada hari Rabu (29/11), lanjutkan kenaikan dari sesi sebelumnya karena para pedagang berspekulasi pada pengurangan produksi lebih lanjut yang diumumkan pada pertemuan OPEC+ minggu ini.

Dolar melemah, menyusul komentar yang kurang hawkish dari pejabat Federal Reserve, juga membantu pasar minyak, begitu pula gangguan pasokan pada ekspor minyak Rusia dan Kazakh akibat badai di Laut Hitam.

Badai tersebut mengganggu ekspor hingga 2 juta barel per hari, dan juga menyebabkan tiga ladang minyak terbesar di Kazakhstan mengurangi produksi sebesar 56%.

Gangguan ini terjadi hanya beberapa hari sebelum pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+), di mana kartel tersebut diperkirakan akan lanjutkan atau bahkan memperdalam pembatasan pasokan yang sedang berlangsung. Pengurangan produksi lagi diperkirakan akan semakin memperketat pasar minyak memasuki tahun 2024.

Minyak mentah berjangka Brent yang berakhir pada bulan Januari naik 0,3% menjadi $81,90 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate naik 0,4% menjadi $76,70 per barel pada pukul 20:38 ET (01:38 GMT).

Namun kenaikan harga minyak mentah lebih lanjut tertahan oleh antisipasi data ekonomi penting lainnya pada minggu ini, terutama dari AS dan Tiongkok. Data indeks harga PCE alat pengukur inflasi pilihan The Fed akan dirilis akhir pekan ini, begitu pula dengan data indeks manajer pembelian dari Tiongkok, importir minyak mentah terbesar di dunia. (Tgh)

Sumber: Investing.com