Friday, 22 December 2023 15:43 WIB | GOLD |GOLDEMAS

Harga emas mencapai level tertinggi dalam hampir tiga minggu pada hari Jumat (22/12) karena meningkatnya taruhan terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve pada awal tahun depan yang mendorong dolar dan imbal hasil obligasi melemah menjelang data inflasi AS yang ditunggu-tunggu.

Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi $2,049.20 per ounce, pada pukul 05.13 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 4 Desember di awal sesi. Emas batangan telah naik 1,6% sepanjang minggu ini.

Emas berjangka AS naik 0,5% menjadi $2,061.40 per ounce.

Indeks dolar (.DXY) melemah mendekati level terendah dalam lima bulan, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun berada di dekat level terlemahnya sejak bulan Juli.

Para pedagang kini memperkirakan peluang sebesar 83% penurunan suku bunga AS pada bulan Maret, menurut alat CME FedWatch. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Para pejabat The Fed telah menolak gagasan penurunan suku bunga secara cepat pada tahun depan, namun pernyataan tersebut tidak banyak mengubah sentimen investor.

Semua perhatian kini tertuju pada laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti bulan November, ukuran inflasi dasar pilihan The Fed, yang akan dirilis pada pukul 13.30 GMT (13.30 WIB), untuk kejelasan lebih lanjut mengenai prospek suku bunga AS.

Pelaku pasar memperkirakan indeks akan meningkat 3,3% secara tahunan, dibandingkan dengan 3,5% di bulan Oktober.

Perak naik 0,2% menjadi $24,44 per ounce. Platinum naik 0,3% menjadi $965,79 dan paladium turun 0,7% menjadi $1,205.26. Ketiga logam tersebut berada di jalur kenaikan mingguan kedua berturut-turut. (Arl)

Sumber : Reuters