Friday, 17 May 2024 08:39 WIB | USD/JPY |Dolar ASUSDUSD/JPY,
Dolar menuju penurunan mingguan terbesarnya terhadap euro dalam dua setengah bulan pada Jumat (17/5), karena tanda-tanda meredanya inflasi serta melemahnya perekonomian AS yang meningkatkan prospek penurunan suku bunga.
Euro naik 0,9% terhadap dolar pada pekan ini, yang telah menembus resistensi di sekitar $1,0855 dan diperdagangkan setinggi $1,0895 pasca inflasi AS mencatat perlambatan. Terakhir berada pada level $1,0861.
Angka inflasi tahunan AS pada bulan April sesuai ekspektasi, namun karena angka tersebut lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, angka tersebut mendorong keyakinan bahwa Federal Reserve dapat menurunkan suku bunga pada bulan September dan Desember sehingga mendorong reli saham dan obligasi serta tekanan terhadap dolar.
Sementara penjualan ritel AS juga datar di bulan April dan lebih lemah dari perkiraan, dan output manufaktur secara tak terduga menurun.
Dolar Australia dan Selandia Baru masing-masing naik lebih dari 1% terhadap dolar AS minggu ini, dengan kiwi naik 1,7% dan mengincar minggu terbaiknya tahun ini.
Ditransaksikan pada level $0,6675, Aussie tersungkur dari level tertingginya dalam empat bulan karena kenaikan angka pengangguran yang mengejutkan tampaknya mengurangi risiko kenaikan suku bunga lagi.
Dolar Selandia Baru terakhir stabil di $0,6120 dan para pedagang menantikan pertemuan bank sentral pekan depan, di mana suku bunga resmi diperkirakan akan tetap di 5,5%.
Sterling naik 1,1% pekan ini menjadi $1,2664. Yen Jepang secara umum stabil di level 155,48.
Di pasar mata uang kripto, bitcoin naik 6,6% pekan ini menjadi $65.343.
Data penjualan ritel dan output industri Tiongkok akan dirilis pada sesi ini, dan pada hari ini juga angka CPI Eropa final akan dipublikasikan.(yds)
Sumber: Reuters