Dalam sebuah keputusan penting pada hari Selasa, pengadilan federal di Alaska membatalkan sebuah penjualan sewa minyak dan gas, dengan memutuskan bahwa pemerintah AS tidak mematuhi persyaratan hukum saat melakukan penjualan tersebut.

Sewa yang dipermasalahkan, yang berlangsung pada Desember 2022, menawarkan traktat lepas pantai di Cook Inlet, yang terletak di Teluk Alaska bagian utara, untuk pengembangan minyak dan gas. Penjualan ini pada awalnya diamanatkan oleh Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) 2022 sebagai bagian dari kompromi untuk mengamankan pengesahan RUU tersebut.

Keputusan pengadilan ini merupakan kemenangan bagi kelompok-kelompok lingkungan yang telah memprotes dimasukkannya penjualan sewa minyak ini, yang sebelumnya telah dibatalkan, ke dalam IRA. Penjualan tersebut merupakan bagian dari kesepakatan politik yang lebih besar, yang membuat Senator AS Joe Manchin dari Virginia Barat, yang dukungannya sangat penting untuk pemberlakuan IRA, mengondisikan pemungutan suaranya untuk kelanjutan lelang pengeboran yang terkait dengan penjualan sewa angin lepas pantai.

Keputusan tersebut mengindikasikan bahwa Departemen Dalam Negeri tidak mempertimbangkan berbagai area sewa alternatif yang masuk akal, gagal mengevaluasi dampak kebisingan kapal terhadap populasi paus beluga lokal, dan tidak menilai dengan baik “dampak kumulatif” dari penjualan sewa terhadap lingkungan. Kelalaian ini berujung pada kesimpulan bahwa penjualan tersebut melanggar Undang-Undang Kebijakan Lingkungan Nasional.

Hasil keputusan pengadilan ini memiliki implikasi yang lebih luas, karena dua penjualan sewa lainnya yang merupakan bagian dari IRA saat ini sedang dalam pengawasan hukum.

Carole Holley, seorang pengacara dari Earthjustice yang mewakili para penggugat, mengomentari keputusan tersebut, dengan mengatakan, “Kemenangan hukum hari ini adalah kemenangan bagi masyarakat Alaska, paus beluga yang terancam punah, dan generasi mendatang yang akan menghadapi planet yang lebih panas.”

Sumber : Investing.com