Tuesday, 23 July 2024 07:51 WIB | OIL |Minyak WTIMinyak MentahMinyak Brent
Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan bahwa komoditas tambang lainnya, seperti tembaga, emas, bauksit, dan lain-lain akan masuk ke Sistem Informasi Mineral dan Batubara Kementerian/Lembaga (Simbara), menyusul nikel dan timah.
“Kita akan menyelesaikan lagi, lima komoditas lain, di antaranya emas, bauksit, dan lain-lain, akan masuk Simbara,” ujar Arifin ketika memberi sambutan dalam kegiatan “Launching dan Sosialisasi Implementasi Komoditas Nikel dan Timah melalui SIMBARA” yang digelar di Aula Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin.
Adapun kelima komoditas mineral tersebut adalah bauksit, besi, emas, perak, dan tembaga, yang ditargetkan masuk ke Simbara pada 2025, sesuai dengan proses bisnis dan tata kelola masing-masing.
Terkait dengan pengembangan Simbara, Arifin mengatakan Kementerian ESDM turut berkontribusi dalam penyediaan data badan usaha yang terdaftar.
Dengan demikian, ESDM memastikan badan usaha tersebut sudah memiliki billing royalti, memiliki izin tambang yang terdaftar Minerba One Map Indonesia (MODI), memiliki rencana kerja dan anggaran biaya atau RKAB yang sudah disetujui, serta kuota inventory penjualan pada Mineral Online Monitoring System (MOMS) dan Modul Verifikasi Penjualan (MVP).
“Dengan integrasi tersebut, maka dapat dipastikan hanya perusahaan tambang yang terdaftar dan memiliki RKAB dan profesional yang mendapatkan nomor transaksi penerimaan negara atau NTPN,” kata Arifin.
Simbara, kata Arifin, bukan sekadar sistem informasi, melainkan integrasi komprehensif dari berbagai proses bisnis pertambangan, dari hulu ke hilir.
Ia berharap agar pemanfaatan Simbara dapat memberi dampak positif, baik kepada optimalisasi penerimaan negara dan peningkatan efektivitas pengawasan bersama antarkementerian dan lembaga.
“Selain itu, juga dalam mewujudkan ekosistem yang mampu mengawal kebijakan pemerintah dan meningkatkan kualitas pelayanan,” kata Arifin.
Source : Investing.com