Diterbitkan 26/07/2024, 06/43

Pasardana.id – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu produsen utama kakao di dunia. Teten bilang, hilirisasi kakao dengan mengolah biji kakao bisa menjadi produk bernilai tinggi dan sumber ekonomi baru.

“Hilirisasi biji kakao menjadi cokelat yang siap mengisi pasar domestik dan ekspor. Kita punya potensi besar dari kakao karena sebelumnya kita hanya menjual bahan baku mentahnya, tetapi karena hilirisasi yang dilakukan Pipiltin maka bisa menciptakan produk baru,” kata Teten dalam keterangannya, Kamis (25/7).

Teten juga mengapresiasi atas berdirinya pabrik cokelat PT Rosso Bianco, pemilik Pipiltin Cocoa, di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. 

Menurut dia, saat ini biji kakao sebagai bahan utama cokelat sedang menghadapi tantangan serius. Ini akibat penurunan pasokan dari Afrika.

Dengan kekurangan pasokan biji kakao dunia ini menyebabkan kenaikan harga biji cokelat global. Di sisi lain, industri makanan berbahan coklat sedang berkembang di Indonesia dan dunia, dengan mayoritas pelaku industri adalah UMKM.

“Kami mendorong koperasi yang menaungi petani kakao perlu melakukan konsolidasi dengan membentuk holding antar koperasi yang memiliki fokus bisnis yang sama. Dengan cara ini maka persoalan fluktuasi harga yang tinggi dapat teratasi,” ujarnya. 

“Strategi ini juga disebut akan mempermudah untuk mendapatkan dukungan pembiayaan dari lembaga pembiayaan. Baik bank, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM, security crowdfunding, maupun Bursa Efek Indonesia (BEI),” ucapnya.