Diterbitkan 20/08/2024, 23/33

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada $74,23 per barel, menunjukkan penurunan 14 sen, atau 0,2%. Kontrak WTI yang lebih aktif diperdagangkan untuk bulan berikutnya turun 15 sen, atau 0,2%, menjadi $73,52.

Penurunan harga minyak mengikuti penurunan yang lebih signifikan pada hari Senin, dengan minyak mentah Brent turun sekitar 2,5% dan WTI turun 3%. Pergerakan ini terjadi setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan pada hari Senin bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menerima “proposal yang menjembatani” dari Washington untuk mengatasi perbedaan pendapat yang mencegah gencatan senjata di Gaza. Blinken meminta Hamas untuk melakukan hal yang sama.

Terlepas dari upaya-upaya diplomatik ini, ketegangan tetap tinggi di wilayah tersebut. Hamas telah mengumumkan kembalinya serangan bom bunuh diri di Israel setelah bertahun-tahun, dan mengaku bertanggung jawab atas ledakan di Tel Aviv pada Minggu malam. Selain itu, operasi militer Israel mengakibatkan kematian sedikitnya 30 orang Palestina di Jalur Gaza pada hari Senin, yang menunjukkan bahwa situasi di lapangan masih tidak stabil.

Dalam perkembangan terpisah yang dapat berdampak pada suplai minyak, dua insinyur melaporkan pada hari Senin bahwa produksi di ladang minyak Sharara, Libya, telah meningkat menjadi sekitar 85.000 barel per hari. Langkah ini ditujukan untuk memasok kilang minyak Zawia. National Oil Corporation (NOC) Libya sebelumnya telah menyatakan force majeure pada ekspor minyak dari Sharara pada tanggal 7 Agustus karena blokade oleh para pengunjuk rasa yang mempengaruhi produksi ladang minyak tersebut, yang dapat mencapai 300.000 barel per hari.

Sumber : Investing.com