Senin, 26 Agustus 2024 – 13:56 WIB

JAKARTA – Menteri Luar Negeri Hongaria mengatakan, sikap Komisi Eropa untuk tidak menengahi perselisihan atas pemblokiran pasokan minyak dari Rusia melalui Ukraina ke negaranya menunjukkan bahwa Brussels berada di balik penghentian itu.

Hongaria dan tetangganya Slovakia diketahui melayangkan protes sejak Ukraina memasukkan produsen minyak Rusia Lukoil ke dalam daftar sanksi pada bulan Juni. Keputusan tersebut menghentikan aliran minyak Lukoil yang melewati wilayah Ukraina ke kilang Slovakia dan Hongaria. Pernyataan dari Peter Szijjarto dari Hongaria, disampaikan tanpa memberikan bukti, sehari setelah Komisi Eropa menolak permintaan dari Hongaria dan Slovakia untuk menengahi antara mereka dan Ukraina atas sanksi tersebut. “Fakta Komisi Eropa menyatakan bahwa mereka tidak mau membantu mengamankan pasokan energi Hongaria dan Slovakia, menunjukkan bahwa pesan itu dikirim dari Brussels ke Kiev untuk membuat hambatan dan masalah dalam pasokan energi Hongaria dan Slovakia,” ungkap Szijjarto. Seperti dilansir Reuters, seorang juru bicara Komisi Eropa menolak mengomentari pernyataan Szijjarto.

Komisi, yang telah mendukung Ukraina sejak invasi Rusia tahun 2022, sudah berulang kali mendesak negara-negara Uni Eropa untuk mengakhiri ketergantungan mereka pada pasokan energi dari Moskow. Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi terhadap sebagian besar impor minyak Rusia. Pada akhir pekan kemarin, juru bicara Komisi mengatakan, tidak ada indikasi bahwa sanksi Ukraina telah membahayakan pasokan energi Eropa, karena minyak Rusia terus mengalir melalui pipa Druzhba secara terpisah, yang juga menghubungkan Rusia ke Slovakia dan Hongaria melalui Ukraina. Pemerintah Ukraina juga tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang pernyataan Hongaria pada hari Sabtu. Slovakia dan Hongaria merupakan negara-negara Uni Eropa yang menentang bantuan militer sekutu Barat ke Ukraina saat melawan invasi yang diluncurkan Rusia pada Februari 2022.

Sumber : Sindonews.com