Tuesday, 10 September 2024 09:42 WIB | USD/JPY | YenDolarYen
Yen Jepang terdepresiasi melewati level 143 per dolar, mengurangi kenaikan dari minggu lalu karena dolar menguat menjelang data inflasi utama AS yang dapat memberikan petunjuk mengenai jalur penurunan suku bunga Federal Reserve yang diharapkan.
Para pedagang juga menarik kembali pertaruhan terhadap penurunan suku bunga The Fed yang lebih besar bulan ini di tengah laporan ketenagakerjaan bulan Agustus yang beragam, sementara para analis berpendapat bahwa langkah agresif dapat mengirimkan pesan yang salah ke pasar.
Sementara itu, yen melonjak hampir 3% pada minggu lalu dan naik ke level tertinggi sepanjang tahun ini di tengah spekulasi bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut di tengah pertumbuhan yang solid, kenaikan upah, dan tekanan inflasi yang terus-menerus.
Dari segi data, angka akhir menunjukkan bahwa ekonomi Jepang tumbuh sebesar 2,9% secara tahunan pada kuartal kedua, lebih rendah dari angka sebelumnya sebesar 3,1% dan perkiraan pasar sebesar 3,2%.
The Japanese yen depreciated past 143 per dollar, paring gains from last week as the dollar rebounded ahead of key US inflation data that could offer clues on the path for expected Federal Reserve interest rate cuts.
Traders also dialed back bets on a larger Fed rate cut this month amid a mixed August jobs report, while analysts suggested an aggressive move could send the wrong message to the markets.
Meanwhile, the yen surged nearly 3% last week and climbed to an almost year-to-date high on bets that the Bank of Japan will hike rates further amid solid growth, rising wages and persistent inflationary pressures.
On the data front, final figures showed that Japan’s economy grew an annualized 2.9% in the second quarter, lower than the advance figure of 3.1% and market forecasts of 3.2%.
Source : Trading Economics