Dolar AS naik ke level tertinggi dalam tiga pekan terhadap yen sebagai aset safe haven dan menguat terhadap franc Swiss pada hari Jumat (20/6) di tengah tanda-tanda ketegangan di Timur Tengah mereda setelah Iran mendukung diskusi lanjutan dengan Eropa mengenai konfliknya dengan Israel.
Sementara Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan Teheran mendukung pembicaraan lebih lanjut dengan Jerman, Prancis, Inggris, dan Uni Eropa dan akan siap untuk bertemu lagi dalam waktu dekat setelah pembicaraan di Jenewa.
Israel dan Iran telah melancarkan pertempuran udara selama seminggu karena Pemerintah Israel berupaya menggagalkan ambisi nuklir Teheran, dan pelaku Pasar khawatir tentang kemungkinan serangan AS terhadap Iran, yang memicu lonjakan greenback.
Indeks Dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, termasuk franc Swiss, yen Jepang, dan euro, siap naik 0,6% minggu ini. Namun, pada hari itu, indeks tetap datar setelah gubernur Federal Reserve mengatakan pemotongan suku bunga harus dipertimbangkan paling cepat pada bulan Juli, mengingat data inflasi terkini.
Penurunan tersebut mendukung mata uang negara-negara pengimpor Minyak bersih seperti euro dan yen. Euro naik 0,3% pada $1,1534, sementara yen turun 0,29% menjadi 145,88 per Dolar.
Sterling datar pada $1,3471, memangkas kenaikan sebelumnya setelah data penjualan ritel Inggris menunjukkan volume mencatat penurunan tertajam sejak Desember 2023 bulan lalu.(yds)
Sumber: Reuters