Indeks Bloomberg yang mengukur kekuatan Dolar AS turun di tengah gencatan senjata yang rapuh antara Iran dan Israel. Mata uang AS memangkas sebagian kerugiannya setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral tidak terburu-buru menurunkan suku bunga pinjaman.
Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,4% dan diperdagangkan sedikit di atas level terendah hariannya; namun masih menuju penurunan harian terbesar sejak 12 Juni, seiring memburuknya sentimen opsi terhadap mata uang AS.
Dalam pernyataan tertulisnya kepada Kongres menjelang kesaksian hari Selasa, Powell mengatakan:
“Untuk saat ini, kami berada dalam posisi yang baik untuk menunggu dan mempelajari lebih lanjut arah ekonomi sebelum mempertimbangkan penyesuaian kebijakan kami.”
EUR/USD naik kurang dari 0,1%, memangkas Penguatan sebelumnya namun masih mencatat kenaikan selama empat sesi berturut-turut.
Kenaikan sekitar 35 basis poin pada risk reversal satu bulan yang mendukung euro menjadi yang keenam terbesar dalam tiga tahun terakhir; kini diperdagangkan sekitar 5 bps di atas paritas.
Jerman akan meminjam sekitar seperlima lebih banyak dari yang direncanakan dalam beberapa bulan mendatang untuk mendanai lonjakan belanja, sementara kesepakatan untuk mengamankan paket pemotongan Pajak sebesar €46 miliar ($53 miliar) menyoroti meningkatnya kebutuhan utang.
Yen memimpin Penguatan mata uang G-10 terhadap Dolar, bersama mata uang Antipodean.
USD/JPY turun 0,8% ke 145,06
NZD/USD naik 0,6% ke 0,6014
AUD/USD naik 0,5% ke 0,6493
GBP/USD menguat 0,5% ke 1,3595, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi 10 hari; level resistensi ditetapkan pada puncak bulan Juni di 1,3632.
Risk reversal satu minggu diperdagangkan di 12 bps, dengan opsi jual (put) lebih tinggi dari opsi beli (call); sebelumnya indeks ini mencapai 76 bps, menandai pergerakan paling kuat mendukung sterling sejak Oktober 2022.
USD/CAD turun 0,2% ke 1,3713; Dolar Kanada (loonie) mempertahankan penguatannya setelah CPI utama tahunan Kanada untuk Mei sesuai perkiraan sebesar 1,7%.
Sumber: Bloomberg