Dolar Australia (AUD) melanjutkan penguatannya untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Rabu (25/06) . Pasangan AUD/USD tetap menguat menyusul rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan Australia, yang naik sebesar 2,1% tahun-ke-tahun pada bulan Mei. Inflasi lebih rendah dari ekspektasi Pasar sebesar 2,3% dan sebelumnya 2,4%, mereda setelah tetap konsisten selama tiga bulan berturut-turut.
Data inflasi Australia yang lebih rendah, ditambah dengan angka PDB yang lebih lemah dari perkiraan baru-baru ini, memperkuat ekspektasi untuk pemotongan suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA) pada bulan Juli. Pasar sekarang memperkirakan probabilitas 80% dari pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) oleh RBA bulan depan. Pedagang juga mengharapkan total pemotongan suku bunga sebesar 73 bps pada akhir tahun.
AUD juga menerima dukungan dari peningkatan selera risiko di tengah meredanya ketegangan di Timur Tengah. Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa gencatan senjata antara Iran dan Israel telah diberlakukan, meningkatkan harapan untuk mengakhiri konflik selama 12 hari tersebut. Namun, kehati-hatian tetap ada di tengah ketidakpastian mengenai keberlanjutan gencatan senjata. Para pedagang kemungkinan akan fokus pada potensi kebangkitan kembali perundingan nuklir dan nasib uranium Iran yang diperkaya.(ayu)
Sumber: FXStreet