Harga Perak diperdagangkan stabil pada hari kamis (26/6), di kisaran $36,344 per ons, mencerminkan adanya keseimbangan antara sentimen geopolitik dan tekanan makroekonomi. Meskipun gencatan senjata antara Israel dan Iran meredakan kekhawatiran Pasar, investor masih mewaspadai potensi eskalasi yang bisa memicu permintaan aset safe-haven seperti logam mulia. Di sisi lain, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed terus menjadikan Perak tetap atraktif, karena logam ini, seperti Emas, tidak memberikan imbal hasil bunga dan cenderung menarik saat suku bunga rendah.
Namun, momentum kenaikan Perak masih terbatas. Setelah reli kuat beberapa bulan terakhir, Pasar mulai menunjukkan tanda-tanda konsolidasi—investor memilih menunggu data inflasi, kondisi permintaan global, dan kebijakan suku bunga terbaru dari Fed. Jika kekhawatiran makro masih tinggi dan kondisi risiko global mereda, Perak berpotensi menembus level psikologis berikutnya di sekitar $37–$38 per ons. Sebaliknya, peningkatan kekuatan Dolar atau ketegangan di Pasar berisiko menahan pergerakan naiknya harga logam ini.(alg)
Sumber: (alg-newsmaker)