Indeks Dolar AS (DXY) melemah ke sekitar 97,25, level terendah dalam lebih dari tiga tahun, pada perdagangan sesi Asia hari Rabu (26/6). Pelemahan ini terjadi setelah muncul kabar bahwa Presiden Donald Trump mempertimbangkan untuk menunjuk Ketua The Fed yang baru lebih cepat dari jadwal. Trump mengatakan telah memiliki tiga atau empat calon pengganti Jerome Powell, memicu kekhawatiran Pasar bahwa independensi Fed akan terganggu dan kebijakan moneter bisa lebih longgar (dovish).
Kondisi ini mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, dengan Pasar kini memperkirakan peluang sebesar 25% untuk penurunan suku bunga pada bulan Juli, naik dari hanya 12% minggu lalu. Selain itu, penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) AS sebesar 0,5% di kuartal pertama 2025, lebih buruk dari perkiraan, turut menekan nilai tukar Dolar terhadap mata uang utama lainnya.
Fokus Pasar sekarang beralih ke rilis data inflasi PCE (Personal Consumption Expenditures) pada hari Jumat. PCE merupakan ukuran inflasi favorit The Fed. Jika data PCE menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, hal itu dapat menahan pelemahan Dolar lebih lanjut, karena pelaku Pasar akan menilai ulang peluang penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
Sumber: (ayu-newsmaker)