Wednesday, 7 February 2024 08:52 WIB | US DOLLAR |DOLLARCurrency Indeks Dolar Euro

Dolar masih berada di bawah tekanan pada hari Rabu (7/2) setelah turun dari level tertinggi hampir tiga bulan terhadap euro pada sesi sebelumnya dengan penurunan imbal hasil obligasi AS yang menambah hambatan.

Para analis menunjuk pada faktor-faktor teknis yang menyebabkan kemunduran dolar, menyusul reli dua hari sebesar 1,4% terhadap euro setelah data pekerjaan AS yang kuat secara tak terduga dan retorika yang lebih hawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell menggagalkan spekulasi penurunan suku bunga lebih awal.

Dolar sedikit berubah pada $1,0755 per euro di awal perdagangan Asia pada hari Rabu, setelah melemah 0,1% pada hari Selasa, ketika sebelumnya menyentuh level terkuat sejak 14 November di $1,0722.

Indeks dolar AS yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama lainnya, termasuk euro, datar di 104,14, menyusul penurunan 0,29% pada hari Selasa. Harga telah mencapai level tertinggi sejak 14 November di 104,60 pada hari Senin.

Dolar stabil di 147,905 yen, setelah tergelincir 0,49% semalam. Pasangan mata uang ini cenderung sangat sensitif terhadap pergerakan imbal hasil Treasury. (Tgh)

Sumber: Reuters