Diterbitkan 25/06/2024, 07/45

Departemen Perdagangan Amerika Serikat sedang melakukan investigasi terhadap tiga perusahaan telekomunikasi Cina – China Mobile, China Telecom, dan China Unicom – atas potensi ancaman terhadap keamanan nasional. Perusahaan-perusahaan ini dicurigai dapat mengeksploitasi operasi mereka di sektor cloud dan internet AS untuk memberikan data sensitif Amerika kepada pemerintah China.

Penyelidikan, yang belum diungkapkan kepada publik hingga saat ini, melibatkan Departemen Perdagangan yang mengeluarkan surat panggilan pengadilan kepada entitas-entitas yang didukung oleh negara tersebut. Departemen ini telah melakukan analisis berbasis risiko terhadap China Mobile dan China Telecom, dengan tahap investigasi yang tidak terlalu lanjut terhadap China Unicom.

Meskipun memiliki kehadiran yang terbatas di AS, perusahaan-perusahaan ini dapat mengakses data Amerika melalui layanan cloud mereka dan perutean lalu lintas internet AS. Akses yang terus berlanjut ini tetap ada bahkan setelah Komisi Komunikasi Federal (FCC) melarang mereka menawarkan layanan telepon dan internet ritel di negara tersebut.

Meskipun perusahaan-perusahaan Tiongkok dan perwakilan hukum mereka di AS belum berkomentar mengenai masalah ini, Kedutaan Besar Tiongkok di Washington menyatakan harapannya agar AS menghentikan penindasan terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok dengan alasan yang tidak berdasar. Kedutaan Besar menekankan komitmen China untuk melindungi kepentingan bisnisnya.

Penyelidikan ini mencerminkan upaya berkelanjutan Washington untuk mencegah Beijing menggunakan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk mengkompromikan data AS, yang berpotensi membahayakan individu, bisnis, dan keamanan nasional Amerika. Regulator, yang diberi wewenang untuk memeriksa layanan internet yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan dari negara-negara yang dianggap sebagai “musuh asing”, dapat memblokir transaksi yang memungkinkan perusahaan-perusahaan tersebut beroperasi di dalam pusat data AS dan mengelola perutean data internet.

Para ahli berpendapat bahwa tindakan semacam itu dapat sangat berdampak pada kemampuan perusahaan untuk menyediakan layanan cloud dan internet yang kompetitif kepada pelanggan global mereka, yang secara efektif melumpuhkan operasi mereka yang tersisa di AS.