Tuesday, 25 June 2024 02:04 WIB | OIL |Minyak WTIbrent oilOil,Crude Oil
Investing.com – Harga minyak turun di perdagangan Asia pada hari Senin, masih di bawah tekanan dari dolar yang lebih kuat karena para pedagang menunggu lebih banyak isyarat tentang inflasi dan suku bunga AS minggu ini.
Pasar minyak mentah juga mengalami aksi ambil untung setelah kenaikan yang kuat selama dua minggu terakhir. Mereka telah naik 3% pada minggu sebelumnya.
Brent oil futures yang akan berakhir pada bulan Agustus turun 0,4% menjadi $84,88 per barel, sementara West Texas Intermediate crude futures turun 0,4% menjadi $80,41 per barel pada pukuL 08:21 WIB.
Dolar yang kuat membebani minyak di tengah pengawasan inflasi
dollar index naik 0,1% pada hari Senin, memperpanjang kenaikan dari minggu sebelumnya karena para pedagang memperkirakan taruhan pada penurunan suku bunga awal oleh Fed. Greenback mendekati level tertinggi dua bulan terhadap sekeranjang mata uang.
Penguatan dolar membebani harga-harga komoditas yang dihargakan dalam dolar. Dolar yang lebih kuat juga mengurangi permintaan minyak internasional dengan membuat minyak mentah menjadi lebih mahal bagi pembeli asing. Dolar juga didukung oleh data indeks manajer pembelian yang lebih kuat dari perkiraan yang dirilis pada hari Jumat.
Fokus minggu ini adalah pada data utama Indeks harga PCE, yang merupakan pengukur inflasi pilihan Federal Reserve. Data ini akan dirilis pada hari Jumat ini dan diperkirakan akan menunjukkan inflasi yang masih berada di atas target tahunan Fed sebesar 2%, sehingga memberikan ruang bagi bank sentral untuk mempertahankan suku bunga.
Harga minyak menandai kenaikan selama dua minggu
Harga minyak berada di atas kenaikan kuat selama dua minggu, didorong oleh gabungan sinyal-sinyal permintaan yang menggembirakan dan karena kondisi geopolitik yang memburuk membuat para pedagang mulai menetapkan harga dengan premi risiko.
Sumber : investing.com