JAKARTA – Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Damar Latri Setiawan mengungkapkan bahwa kenaikan harga emas dari awal 2024 berdampak pada omzet perusahaan. Harga emas yang terkerek naik mendorong nasabah Pegadaian memilih menjual aset emasnya, ketimbang menggadaikannya.
Ia mengatakan harga emas melambung tinggi hingga menyentuh Rp1,4 juta per gram. Angka ini naik 16,9 persen sejak awal 2024.
“Harga emas naik tapi omzet kami bisa turun, seperti tahun 2020-an. Kenapa? Masyarakat gak mau menggadai, maunya menjual, karena harga emas tinggi,” ujar Damar dalam konferensi pers di The Gade Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).
“Tidak kami pungkiri emas itu naik 16,9 persen. Dari 16 persen ini biasanya nasabah kami yang uang gadai 50-60 persen dan masyarakat kalau pinjam emas, mereka pinjam duit itu nggak dimaksimalkan,” paparnya.
Pegadaian menginginkan agar masyarakat bisa memanfaatkan emasnya, tanpa harus menjual, sekalipun mereka membutuhkan uang. Karena itu, Damar menyarankan agar warga cukup menggadai aset emas yang mereka miliki dengan nominal uang yang sewajar saja.
Dia mencontohkan, misalkan harga emas Rp1,4 juta per gram, nasabah bisa meminjam uang sebesar Rp1 juta. “Jadi kadang-kadang kita ingin diraih nasabah biar maksimal. Tapi masyarakat itu butuh duit seperlunya. Kalau butuh Rp1 juta, ya Rp1 juta meskipun harga emas tinggi tetap Rp1 juta, jadi nggak terlalu berpengaruh,” beber dia.
Sumber : Investing.com