JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (JK:BBRI) (Persero) Tbk mencatatkan penghimpunan simpanan atau biasa disebut Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp1.389,66 triliun hingga akhir Triwulan II-2024. DPK BRI tumbuh 11,61% year on year (yoy).
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, dana murah Giro dan Tabungan (CASA) tumbuh 7,66% yoy menjadi Rp877,90 triliun.
“CASA masih mendominasi struktur DPK BRI, di mana porsinya mencapai 63,17% dari total DPK BRI,” ujarnya, Jumat (9/8/2024).
BACA JUGA: Erick Thohir Apresiasi BRI Sponsor Utama Liga 1 Selama 4 Tahun Berturut Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyataka stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, profil risiko yang manageable, serta kinerja sektor jasa keuangan yang relatif baik.
Dia menyatakan di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil, didukung dengan tingkat permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Perbankan yang tinggi sebesar 26,18%.
BACA JUGA: Penyaluran Kredit UMKM Rp1.095,6 Triliun, BRI Dukung Pertumbuhan Ekonomi “Kinerja intermediasi terjaga baik dengan kredit tumbuh 12,36% yoy atau sebesar Rp7.478 triliun didorong oleh kredit investasi yang mencapai 15,09% yoy,” ujarnya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) kuartal II 2024 di Kantor Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Sumber : Okezone.com