Diterbitkan 29/08/2024, 11/17

Pasardana.id – Emiten sektor konstruksi, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (IDX: ADHI) melaksanakan paparan publik dalam kegiatan Public Expose Live 2024 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Agustus 2024.

Dalam kegiatan ini, jajaran Direksi menyampaikan profil perusahaan, ikhtisar kinerja sampai dengan Semester 1 2024, dan strategi Perseroan dalam meningkatkan kinerja.

Dalam keterangan tertulis yang dilansir dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (29/8) disebutkan, hingga Juli 2024, ADHI telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 12.0 triliun.

Perolehan kontrak baru di Juli 2024 didapat dari pekerjaan proyek Gedung sebesar 50%, Sumber Daya Air sebesar 29%, proyek Jalan & Jembatan sebesar 9%, sedangkan sisanya diperoleh dari proyek Properti dan Manufaktur.

Sedangkan jika diurai dari sumber pendanaan bersumber dari pemerintah (Pemerintah, BUMN/D, Loan) sebesar 81% dan sisanya bersumber dari Swasta sebesar 19%.

Ditinjau dari lini bisnis, perolehan kontrak masih didominasi 90% dari lini Engineering & Construction, 4% Property & Hospitality, 4% Manufacture, dan 2% dari lini Investment & Concessions.

“Sampai dengan bulan Juli 2024, ADHI berhasil memperoleh beberapa kontrak besar antara lain Sarana & Prasarana Tambak Udang Sumbawa KKP RI, Istana Wakil Presiden, EPCC Jetty & Propylene Storage Tank, serta Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek Fase II,” sebut manajemen ADHI.

Diketahui, sampai dengan Semester I 2024, ADHI membukukan pendapatan sebesar Rp 5.7 triliun.

Kemudian dari sisi laba kotor, ADHI mencetak laba kotor Rp 521.7 miliar.

Dari sisi bottom line, ADHI mencetak laba selama semester I tahun 2024 sebesar Rp 13.8 miliar atau naik sebesar 11% dari laba bersih periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 12.4 miliar.

Sumber : Investing.com