Thursday, 19 September 2024 07:02 WIB | OIL |Minyak WTIbrent oilOil,Crude Oil

Minyak tergelincir untuk sesi kedua karena tanda-tanda lemahnya permintaan AS mengimbangi penurunan suku bunga tajam Federal Reserve dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. West Texas Intermediate turun menuju $70 per barel setelah kehilangan 0,4% pada hari Rabu, sementara Brent ditutup di bawah $74. Permintaan bensin AS turun lebih jauh di bawah 9 juta barel dan konsumsi bahan bakar jet menyusut selama tiga minggu berturut-turut, menurut angka Badan Informasi Energi (EIA). Harga minyak cenderung lebih rendah sejak awal Juli di tengah kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi Tiongkok dan melimpahnya pasokan global. The Fed menurunkan suku bunga acuannya sebesar setengah poin persentase pada hari Rabu, namun Ketua Jerome Powell mengatakan tidak seorang pun boleh melihat ini sebagai “langkah baru.” Di Timur Tengah, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan apa yang disebutnya sebagai “fase baru” dalam perang melawan kelompok Islam regional dan mengatakan pasukan akan dialihkan ke perbatasan Lebanon. WTI untuk pengiriman Oktober turun 1% menjadi $70,16 per barel pada pukul 7:40 pagi di Singapura. Brent untuk pengiriman November ditutup sedikit berubah pada $73,65 per barel pada hari Rabu.

Oil slipped for a second session as signs of weak US demand offset a steep interest rate cut from the Federal Reserve and escalating tensions in the Middle East.

West Texas Intermediate declined toward $70 a barrel after losing 0.4% on Wednesday, while Brent closed below $74. US gasoline demand dropped further below 9 million barrels and jet fuel consumption ebbed for the third straight week, according to Energy Information Administration figures.

Source : Bloomberg