Yen Jepang kembali menguat terhadap Dolar AS pada perdagangan Kamis (27/6), membawa pasangan USD/JPY turun di bawah level psikologis 145,00. Penguatan ini terjadi karena investor menilai arah kebijakan moneter Jepang yang cenderung hawkish, meskipun Bank of Japan belum agresif menaikkan suku bunga. Inflasi yang konsisten di atas target membuat Pasar yakin BoJ akan tetap pada jalur normalisasi. Di sisi lain, Federal Reserve AS diperkirakan memangkas suku bunga dua kali sebelum akhir tahun, memperlebar perbedaan prospek suku bunga kedua negara dan mendorong Penguatan Yen.
Tekanan terhadap Dolar AS juga meningkat setelah Presiden Donald Trump kembali mengancam akan mengganti Ketua The Fed Jerome Powell, menimbulkan kekhawatiran Pasar soal independensi bank sentral. Sentimen negatif terhadap Dolar ini terjadi di tengah berkurangnya risiko geopolitik akibat gencatan senjata Israel-Iran, yang mendorong investor beralih ke aset safe haven seperti Yen. Kini pelaku Pasar menanti rilis data PDB kuartal I AS serta inflasi dari Jepang dan AS pada Jumat, yang diperkirakan akan memberikan petunjuk arah pergerakan Pasar berikutnya.
Sumber: newsmaker