Pasangan mata uang GBP/USD bertahan kuat di level 1,3735 pada perdagangan Jumat pagi (28/6), didorong oleh melemahnya Dolar AS (USD). Pelemahan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan akan mengumumkan Ketua Federal Reserve (The Fed) yang baru lebih awal, yang memicu kekhawatiran Pasar atas independensi bank sentral AS dan potensi pemangkasan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.
Trump menyebutkan bahwa ia memiliki tiga hingga empat calon pengganti Jerome Powell, namun belum mengungkapkan siapa nama finalisnya. Ketidakpastian ini membuat investor khawatir bahwa kebijakan The Fed bisa berubah arah dan menjadi lebih longgar (dovish), yang pada akhirnya menekan nilai Dolar. Selain itu, data PDB AS kuartal pertama yang dirilis Kamis menunjukkan kontraksi ekonomi sebesar 0,5%, lebih buruk dari prediksi Pasar, semakin memperlemah USD.
Sementara itu, perhatian Pasar kini tertuju pada rilis data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS untuk bulan Mei yang dijadwalkan keluar Jumat malam. Data ini penting karena merupakan ukuran inflasi yang paling diperhatikan oleh The Fed dan bisa memengaruhi arah kebijakan suku bunga ke depan.
Namun, potensi Penguatan lanjutan untuk Poundsterling (GBP) mungkin terbatas. Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey sebelumnya mengatakan Pasar tenaga kerja Inggris mulai melemah dan suku bunga mungkin akan diturunkan lebih lanjut. Pada pertemuan bulan Juni lalu, BoE mempertahankan suku bunga di 4,25%, namun tiga dari sembilan anggota komite memilih untuk memangkas suku bunga, menandakan pandangan yang semakin dovish dari bank sentral Inggris.
Sumber: (ayu-newsmaker)