Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan Dolar terhadap enam mata uang utama, turun ke sekitar 97,20 pada hari Senin (30 Juni 2025) saat sesi perdagangan Eropa. Penurunan ini melanjutkan tren pelemahan sejak 19 Juni, seiring dengan meningkatnya harapan Pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
Para pelaku Pasar kini menunggu laporan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis akhir pekan ini, khususnya data Nonfarm Payrolls. Diperkirakan, ekonomi AS hanya menambah sekitar 110.000 pekerjaan baru di bulan Juni, lebih rendah dari bulan sebelumnya. Sementara itu, tingkat pengangguran juga diperkirakan naik dari 4,2% menjadi 4,3%.
Dolar juga tertekan oleh data ekonomi AS yang lemah. Pengeluaran pribadi warga AS turun pada bulan Mei, sementara pendapatan pribadi jatuh 0,4%, penurunan terbesar sejak 2021. Komentar dovish dari Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari, yang mendukung pemangkasan suku bunga dua kali mulai September, turut memperberat tekanan pada Dolar.
Namun, Ketua The Fed Jerome Powell tetap berhati-hati. Ia mengingatkan bahwa kebijakan Tarif Presiden Donald Trump bisa mendorong harga-harga naik, dan berpotensi membuat inflasi lebih sulit dikendalikan. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi bank sentral sebelum mengambil keputusan soal suku bunga ke depan.
Source: (ayu-newsmaker)