Harga Emas berbalik naik pada Senin (30/6), setelah sempat menyentuh level terendah dalam lebih dari satu bulan. Penguatan ini terjadi seiring pelemahan Dolar AS, yang membuat Emas menjadi lebih murah bagi pembeli global.
Harga spot gold naik 0,3% ke $3.281,65 per ons, setelah sebelumnya turun ke level terendah sejak 29 Mei. Sementara itu, Emas berjangka AS naik 0,2% ke $3.293,30.
Menurut Tim Waterer, Chief Market Analyst di KCM Trade, meredanya kekhawatiran terhadap perang dagang AS-Tiongkok dan konflik Timur Tengah membuat investor lebih memilih aset berisiko, sehingga daya tarik Emas sebagai aset safe haven ikut meredup.
Pasar saham Asia menguat, begitu juga dengan futures Wall Street, sementara indeks Dolar AS (DXY) turun 0,2%.
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengumumkan bahwa AS dan Tiongkok telah menyelesaikan isu pengiriman mineral tanah jarang, dan beberapa kesepakatan dagang lainnya ditargetkan selesai sebelum 1 September.
Namun, Trump menghentikan negosiasi dagang dengan Kanada setelah menuduh negara itu menyerang perusahaan teknologi AS melalui kebijakan Pajak, dan berencana menetapkan Tarif baru dalam waktu satu minggu.
Gencatan senjata Iran–Israel juga masih bertahan pasca 12 hari konflik, turut menekan permintaan Emas sebagai aset pelindung.
Menurut Waterer, level $3.250 menjadi support penting, dan jika ditembus, harga Emas bisa turun lebih lanjut menuju $3.200.
Sementara itu, harga Perak turun tipis 0,1% ke $36,02, platinum naik 1% ke $1.353,13, dan palladium menguat 0,2% ke $1.135,48.(yds)
Sumber: Reuters