Harga Minyak dunia turun pada hari Senin (30/6/2025) di tengah meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan ekspektasi peningkatan pasokan dari OPEC+. Harga Minyak mentah Brent untuk kontrak bulan Agustus turun 12 sen menjadi $67,65 per barel, sementara kontrak bulan September yang lebih aktif berada di $66,56. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga turun 36 sen ke level $65,16 per barel.
Penurunan ini terjadi setelah gencatan senjata antara Iran dan Israel diumumkan oleh Presiden Donald Trump. Sebelumnya, ketegangan memuncak saat AS mengebom fasilitas nuklir Iran, yang sempat mendorong harga Brent menembus $80 per barel. Namun, sejak pengumuman gencatan senjata, Pasar telah menghapus sebagian besar premi risiko geopolitik yang sebelumnya tertanam dalam harga Minyak.
Tekanan tambahan datang dari rencana OPEC+ yang akan meningkatkan produksi sebesar 411.000 barel per hari mulai Agustus, menyusul kenaikan serupa pada Mei hingga Juli. Pertemuan resmi OPEC+ dijadwalkan pada 6 Juli mendatang. Jika disepakati, ini akan menjadi bulan kelima berturut-turut kelompok tersebut menaikkan output, sebagai bagian dari strategi mengakhiri pemangkasan produksi yang dimulai pada April lalu.
Namun, di sisi permintaan, Pasar masih dibayangi kekhawatiran perlambatan ekonomi global, khususnya dari Tiongkok. Aktivitas manufaktur di negara tersebut terus melemah selama tiga bulan terakhir akibat lesunya permintaan domestik dan ekspor. Hal ini membuat prospek pertumbuhan global tidak pasti dan turut membatasi ruang kenaikan harga Minyak dalam jangka pendek.
Source: (ayu-newsmaker)