Investing.com – Harga emas naik sedikit pada hari Selasa, stabil setelah penurunan tajam pada sesi sebelumnya karena antisipasi pertemuan Federal Reserve dan lebih banyak isyarat tentang suku bunga membuat para pedagang bias terhadap dolar.
Di antara logam industri, harga tembaga merosot lebih jauh di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut atas melambatnya permintaan China. Prospek peningkatan produksi dari kesepakatan bersama antara BHP dan Lundin Mining (OTC:LUNMF) untuk mengambil alih Filo Corp dan memperluas proyek-proyek tembaga di Amerika Selatan juga membebani logam mulia ini.
Emas tertekan oleh kenaikan dolar semalam, yang menyebabkan beberapa posisi beli menjelang keputusan suku bunga Fed pada hari Rabu. Spot gold naik 0,1% menjadi $ 2.387,98 per ounce, sementara gold futures yang akan jatuh tempo pada bulan Desember naik 0,2% menjadi $ 2.431,35 per ounce pada pukul 11.25 WIB.
Emas stabil, Fed menunggu isyarat penurunan suku bunga
Logam mulia stabil dari ayunan tajam dalam beberapa sesi terakhir, setelah sempat mencapai rekor tertinggi di awal bulan ini karena beberapa permintaan safe haven.
Namun, emas terseret dari rekor tertinggi ini karena fokus pasar beralih ke suku bunga AS. Meskipun suku bunga yang lebih rendah memang menguntungkan harga logam mulia, tanda-tanda yang berlawanan menunjukkan risiko tambahan pada sektor ini.
Kehati-hatian ini membuat para pedagang tetap bias terhadap dolar, dengan The Fed akan memulai pertemuan dua hari pada hari Selasa.
Bank sentral secara luas diperkirakan akan menjaga suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan pada hari Rabu. Namun, sinyal-sinyal mengenai kapan bank sentral akan mulai memangkas suku bunga akan diawasi dengan ketat.
Pasar secara luas memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan September, namun penurunan suku bunga lebih lanjut masih diragukan.
Logam mulia lainnya naik namun mengalami penurunan tajam dalam beberapa sesi terakhir. Platinum futures naik 0,3% menjadi $962,55 per ons sementara silver futures naik 0,7% menjadi $28,055 per ons.
Sumber : Investing.com